Sebab beda itu telah menjelma jeda yang mungkin menggarisi jarakku dengannya
Apakah beda harus menjadi sengketa?
Aku masih tertatih,
mulai kehabisan air mata
Senja yang rawan, senja yang sendu
Dan aku harus menelan rindu
yang tak tahu harus bermuara kepada siapa
Hanya jika aku menjadi hamba yang lancang mendosa
'Kan kutaruh rindu itu kepadanya--bukan kepada siapa-siapa
Namun Engkau Maha Tahu perihal semuanya
Apatah lagi tentang sepotong hati
yang memang benar-benar layak untuk menunaikan janji
Tak peduli beda yang menjadi sengketa
Yang benar mengerti tentang arti pelitanya
Bagi diriku yang gelap gulita
[masih di tengah alunan senandung Herland Canovea]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar