Jumat, 11 Oktober 2013

Semu Dunia Maya



Dunia maya sungguh menggoda
Pintunya lebar terbuka, tentu saja boleh dimasuki siapa saja
Anak, remaja, dewasa, orang tua (tolong jangan sertakan balita)
Dunia itu punya bermilyar jendela, tentu saja boleh dibuka siapa saja
Yang tahu caranya silakan menjelajah sesukanya
Yang gaptek--gagap teknologi (bahkan pegang mouse saja grogi) diamlah saja
Milyaran jendela dengan segala jenis dan gaya, demi satu: memandang dunia dari belakang meja
Untuk itu kau tak perlu bersusah-payah beli tiket pesawat atau kereta
Tak perlu bertatap muka untuk sekadar menyapa
Bisa berbincang dengan orang-orang negara tetangga, dalam hitungan detik saja
Bukankah sederhana?
Pelajar mulai berguru kepadanya pula, buku teks sekolahan apalah guna
Berguru sebebasnya, sepuasnya, sesukanya
Hingga di bilik-bilik warnet pemudi-pemuda terkena candu berbahaya
Bilik warnet yang tertutup, aman, kecuali dari mata Sang Penguasa Semesta
Orang tua yang sibuk bekerja tahu apa anaknya melakukan apa?
Dunia maya sungguh menggoda
Semua jadi satu, berbaur di sosial-media
Semua bisa terjadi; suka, berduka, bercanda, marah, dengki, mengumpat, bahkan jatuh cinta
Semua bisa berubah dengan topeng di muka, sebab cuma nama yang tertera
Sementara kita tak tahu orangnya yang mana dan bagaimana sebenarnya
Tumplek blek, orang bodoh pun ikut serta
mencuri perhatian dengan bahasa alay ala kaumnya
Terkenallah ia karena perkara yang sebetulnya tak berguna
Orang pandai gila dipuji enggan dicaci
Setiap saat mempublikasikan prestasi dan penghargaan yang diperoleh diri sendiri
 tak terkecuali hal-hal pribadi yang membuat orang lain keki
misal, mengobral obrolan mesra suami-istri
tak ketinggalan, mengunggah foto wajah jelita penuh pesona yang memunculkan bibit-bibit pemuja rahasia
Hingga mereka terlatih menjadi penyelidik ulung yang pernah ada
Berburu kata "suka" sebanyak-banyaknya dari publik dunia maya
Lantas ia merasa menjadi manusia paling dihargai sesama
Slogannya: tanpa internet aku bisa apa? Tiada hari tanpa melongok dunia maya!
Persetan dengan dunia nyata karena realita tak sebanding dengan idealita
Terus saja menceracau meski kicaunya kacau tak enak dibaca
Menguap, kentut, bersin, kebelet, lapar, sendawa diumumkan kepada dunia
Kemudian dunia pun tahu bahwa ia patah hati, jatuh hati, tinggi hati, rendah hati, atau murah hati
Debat dan sengketa lewat tulisan bukan lagi barang tabu, justru seru
 Bahkan agama jadi bahan tertawaan dan perseteruan, di mana nuranimu?
Dunia maya sungguh menggoda
Tanpa sadar terkadang jendela yang kau buka dan lorong yang kau huni tak lain ilusi belaka
Niskala
melebihi cerita fiksi tempat setiap pengarang bereskapisme dengan alurnya sendiri-sendiri
Pemutar-balikan, penjungkir-balikan, distorsi
Dusta!
Sumpah serapah dari mulut yang bergurau tapi harimau, menciptakan luka
Bagaimana malaikat akan mencatat amalmu yang seharian terpapar dunia maya
Berdoa pun tergesa-gesa sebab ingin segera kembali ke alam maya
Jangan-jangan malah kau sudah dilabeli "pendosa" olehnya
Semua bisa terjadi; hasutan, fitnahan pun tak ayal terjadi
Tinggal pilih saja: termakan hasutan atau melawan dengan ideologi sendiri
Toh hukum hanya sebentuk permainan di dunia nyata, apalagi di dunia yang semu nan maya
Aku tak tahu, haruskah tertawa atau miris berduka
Memilih sejenak bisu berkelumun hening saja
Mengingat suatu masa, di mana semua ini belum ada
Nenek rentamu yang tak kenal ini semua masih hidup tenteram sentosa
Dulu dihiburnya engkau dengan bersama melongok cahaya bulan di suatu malam purnama
Bukankah kebahagiaan adalah perkara sederhana?
Ingat nasihatnya:
Jendela-jendela itu ada bukan hanya di belakang meja
Jendela yang sesungguhnya terbentang luas tak terkira, bisa kau jamah, bisa kau sentuh dan raba
Mau tak mau, kau harus berkemas dan menyeret kopermu pulang segera
bertatap muka dengan semesta yang sesungguhnya



--Lia Wibyaninggar
11 Oktober 2013

[ceracau ini tercipta tak sengaja, padahal niat saya sebelumnya ingin menulis tentang diary biru berdebu yang teronggok nista, gara-gara saya lebih banyak bercakap dengan blog ini daripada dengannya :( ]

Tidak ada komentar: