Kamis, 26 November 2015

#KumpulanKataKataRicuh


"Terkadang orang hebat itu tak perlu namanya terlalu dikenal dunia, tak perlu ganteng, cantik, atau kaya. Tak perlu punya akun sosial-media di mana-mana. Orang hebat selalu bermanfaat dengan kerja kerasnya meski di belakang layar, sungkan dengan limpahan pujian dari manusia, cukup Allah saja yang menilai."

"Menjadi penulis adalah sebuah pertaruhan keberanian. Berani menulis apa saja yang bisa diambil pelajarannya oleh para pembaca, sekalipun itu adalah hal yang paling rahasia baginya."

"Kata “rindu” bagi saya adalah salah satu kata sakti, setelah kata “cinta”. Tanpa rindu, cinta bagai lahan hati yang tak pernah disirami hujan kesedihan. Kering-kerontang."

"Masa berganti, waktu berlalu, besi berkarat, benda-benda keropos menua, kenangan tetap utuh."
"Allah Maha Baik, Maha Bijaksana. Tak akan diulurkan jodoh itu kepada kita jika kita memang belum pantas menerimanya."

"Setiap manusia unik dengan caranya masing-masing, aneh dengan gayanya masing-masing, jadi tak usah saling menuding."

"Inspirasi sebenarnya tak usah ditunggu apalagi dicari. Layaknya hidayah, ia sudah bertebaran di mana-mana, di muka bumi ini. Hanya saja tangan-tangan kita cukup lihai atau tidak untuk meraihnya."

"Hanya lilin bernama “harapan” yang tak pernah padam. Ia terus menyala dalam ruang batinmu yang gulita. Hanya saja, jika nyala harapan itu tidak semestinya, bahkan bisa menghangus-kelamkan hati kita, ada baiknya untuk segera memadamkannya saja."
"Banyak perempuan yang mengidamkan lelaki tampan, histeris melihat laki-laki macho, keren, ganteng. Namun, jauh lebih banyak perempuan yang mengidamkan lelaki baik. Tidak perlu tampan untuk menjadi baik. Entah disadari atau tidak, ketika mereka sudah mengenalmu sebagai orang baik, masalah rupawan-buruk rupa itu otomatis akan dilupakan begitu saja."
 
"Banyak orang bijak di muka bumi ini. Mereka berbagi bermacam nasihat atau petuah-petuah bermanfaat bagi sesama. Namun terkadang belum bisa bijak kepada diri sendiri."

"Perempuan, makhluk kompleks dan serba riweuh itu, rata-rata bisa dengan mudahnya jatuh cinta hanya karena perkara sederhana."

"Banyak orang tahu, tapi mengaku tak mampu, karena sebenarnya tak mau."

"Masa depan umumnya diasumsikan memiliki asosiasi dengan pendidikan, pekerjaan, jodoh, namun mereka enggan menyebut “kematian”."
 
"Setiap perempuan itu cantik. Layaknya bunga, ia menebarkan wangi dan memunculkan warna meski berbeda-beda. Meski hanya bunga tapak dara, ia tetaplah bunga, ciptaan-Nya yang menghiasi semesta dengan warnanya yang jelita. Jadi, heranlah kepada perempuan yang merutuki dirinya di depan kaca seraya berkata, “aku buruk rupa!”"


Hai pembaca yang budiman--yang telah berkenan menelusuri tiap jengkal kata-kata sederhana yang saya tuliskan, gerombolan kata ricuh di atas sebenarnya bukanlah hasil perenungan atau kontemplasi mendalam. Hanya terpikir sepintas lalu dan rasanya sayang jika tidak saya abadikan menjadi quote atau apalah namanya. Keempat belas poin di atas masih sangat mungkin untuk bertambah, beranak-pinak menjadi banyak, dan akan saya perbaharui lagi postingan ini, nanti, insya Allah.

Tidak ada komentar: